賢明にこの地球上で自分を表現する

Sabtu, 02 April 2011


REPTILIA


ORDO OPHIDIA



Tujuan:   agar mahasiswa dapat mengenal keanekaragaman reptilia ORDO OPHIDIA dan mengerti bagaimana membedakan diantara jenis dan mengetahui bagaimana klasifikasinya.


Bahan:  7 jenis reptil dari  ORDO OPHIDIA, yaitu:
1.     Ular pucuk (Sp: Dryophys  prasinus,  F: Colubridae)
2.     Calamaria (Sp: Calamaria  sp; F: Colubridae)
3.     Ular sawah (Sp: Python  reticulatus; F: Boidae)
4.     Ular welang (Sp: Bungarus  fasciatus; F: Elapidae)
5.     Ular weling (Sp: Bungarus candidus, F: Elapidae)
6.     Ular kobra (Sp: Ophiophagus hannah, F: Elapidae)
7.     Ular tanah (Sp: Agkistrodon rhodostoma, F. Viperidae)



Petunjuk Singkat:
Reptil dari ORDO OPHIDIA termasuk jenis-jenis ular, baik yang berbisa atau tidak berbisa. Tubuh ular ditutupi oleh sisik persegi empat, kecuali bagian ventral persegi panjang, seluruhnya tersusun seperti genteng. Ular  berbisa mempunyai sepasang taring bisa di rahang atas bagian depan. Berdasarkan ada tidaknya dan letak taring bisa maka pada ular, maka dapat dikelompokan sebagai: A. Tipe Aglypha ( kelompok yang mempunyai bentuk gigi sama, tidak punya gigi bisa, misal: ular Python); B. Tipe Opisthoglypha (kelompok yang mempunyai gigi bisa terletak bagian posterior maxilla, misal: ular cincin mas, Boiga dendrophila); C. Tipe Proteroglypha (kelompok yang mempunyai gigi bisa terletak di anterior maxilla, misal: Naja sputatrix); dan D. Tipe Solenoglypha (kelompok yang mempunyai gigi bisa terletak di anterior maxilla dan dapat dilipat, misal: Agkistrodon rhodostoma) (Lihat Gbr. 1 A-D). Berbisa atau tidaknya ular dapat juga diketahui dengan melihat bentuk kepala dan sisik yang menyusun pada bagian dorsal kepala, bentuk ujung ekor dan sisik dorsal tubuh (Lihat Gbr. 2 dan 3).
Jenis-jenis ular dapat dibedakan dengan melihat: sisik kepala (bagian dorsal, ventral dan lateral), Lihat Gambar 2; menghitung dan melihat sisi dorsal tubuh, sisiknya berlunas atau tidak berlunas (Lihat Gbr. 4). Ada ular yang mempunyai lubang sensor yang disebut pit untuk mendeteksi mangsa, lokasinya di bibir rahang bawah (Lihat Gbr. 5), disebut sensory pits (Python sp) dan pada antara nostril dan belakang mulut, disebut loreal pit (ular viper).
Ular umumnya tidak mempunyai anggota gerak (kaki) tetapi pada jenis Python (Boidae) dan Cylindrophis rufus (Aniliidae) masih terlihat sepasang anggota gerak belakang berupa penonjolan kecil dekat anus.  Dalam identifikasi ular diperhatikan juga sisik-sisik anal dan subcaudal. Sisik anal ada yang tunggal dan berpasangan. Sisik subcaudal ada yang tunggal dan berpasangan. Sisik subcaudal ada yang bagian anterior subcaudalnya tunggal dan bagian posterior subcaudal berpasangan (Lihat Gbr. 6).


Tugas:
1.     Gambar morfologi seluruh spesimen reptilia ORDO OPHIDIA dan beri keterangan tentang ciri-ciri khusus yang dimiliki. Perhatikan: ada / tidak gigi bisa; susunan sisik; bentuk dan jumlah sisik pada tubuh, kepala (dorsal, ventral dan lateral); bentuk kepala; bentuk dan ujung ekor; ada tidaknya lubang sensor; ada tidaknya anggota gerak; sisik anal dan subcaudal.
2.   Tulis klasifikasi setiap spesimen yang telah anda gambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar